Bisnis.com, JAKARTA -- Perekonomian di DKI Jakarta pada triwulan II/2015 mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,15%.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI, struktur perekonomian Jakarta pada periode ini masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yaitu perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor (16,8%), industri pengolahan (13,9%), dan konstruksi (13,22%).
"Sektor perdagangan, konstruksi, dan industri pengolahan memang masih menopang ekonomi di Jakarta," ujar Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Dwi Paramita Dewi, Rabu (5/8/2015).
Besarnya kontribusi dari tiga sektor tersebut didukung oleh meningkatnya belanja konsumsi menjelang Hari Raya Idul Fitri dan dimulainya tahun ajaran baru siswa sekolah.
Selain itu, faktor lain yang turut mendorong perekonomian Jakarta adalah mulai dilaksanakannya lelang-lelang proyek oleh Pemprov DKI. "Pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengeluaran konsumsi pemerintah yang naik 51,27% dibanding triwulan sebelumnya," paparnya.
Selain itu, Mita mencatat terdapat pertumbuhan pada sektor jasa di Jakarta. Pertumbuhan PDRB Ibu Kota menurut lapangan usaha ditorehkan oleh usaha informasi dan komunikasi (9,95%); transportasi dan pergudangan (8,49%); serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial (8,07%).
"Peningkatan jasa pendidikan dan kesehatan di DKI tak lepas dari mulai dicairkannya program pemerintah, yaitu Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar. Banyak orang juga mulai menggunakan BPJS juga mendorong pertumbuhan di sektor ini," ujar Mita.Bisnis.com, JAKARTA -- Perekonomian di DKI Jakarta pada triwulan II/2015 mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,15%.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI, struktur perekonomian Jakarta pada periode ini masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, yaitu perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor (16,8%), industri pengolahan (13,9%), dan konstruksi (13,22%).
"Sektor perdagangan, konstruksi, dan industri pengolahan memang masih menopang ekonomi di Jakarta," ujar Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Dwi Paramita Dewi, Rabu (5/8/2015).
Besarnya kontribusi dari tiga sektor tersebut didukung oleh meningkatnya belanja konsumsi menjelang Hari Raya Idul Fitri dan dimulainya tahun ajaran baru siswa sekolah.
Selain itu, faktor lain yang turut mendorong perekonomian Jakarta adalah mulai dilaksanakannya lelang-lelang proyek oleh Pemprov DKI. "Pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengeluaran konsumsi pemerintah yang naik 51,27% dibanding triwulan sebelumnya," paparnya.
Selain itu, Mita mencatat terdapat pertumbuhan pada sektor jasa di Jakarta. Pertumbuhan PDRB Ibu Kota menurut lapangan usaha ditorehkan oleh usaha informasi dan komunikasi (9,95%); transportasi dan pergudangan (8,49%); serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial (8,07%).
"Peningkatan jasa pendidikan dan kesehatan di DKI tak lepas dari mulai dicairkannya program pemerintah, yaitu Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar. Banyak orang juga mulai menggunakan BPJS juga mendorong pertumbuhan di sektor ini," ujar Mita.
Sumber : http://jakarta.bisnis.com/read/20150805/384/459695/sektor-perdagangan-besar-penopang-ekonomi-dki